Minggu, 27 Oktober 2013

Tips Sehat Puasa bagi Penyakit Jantung

Tips Sehat Puasa bagi Penderita Sakit Jantung. Tidak bosan-bosannya SoogLo Media berbagi Tips Sehat Puasa Ramadhan. Mengapa? Karena selama puasa kita menahan lapar, haus dahaga dan berbagai hal lainnya yang membatalkan puasa (Pelajari: Manfaat Haus saat Puasa bagi Kesehatan)

Terlebih bagi orang-orang yang mempunyai penyakit. Maka saat menjalankan ibadah suci puasa ramadhan, harus memiliki trik dan tips tersendiri agar puasa tetap berjalan dengan lancar tanpa terganggu dengan penyakit yang diderita.

Ya, meskipun sebenarnya orang yang sakit diperbolehkan untuk tidak berpuasa (Pelajari: Kriteria Orang yang Diperbolehkan tidak Berpuasa), namun tidak jarang juga mereka yang sakit ingin selalu menjalankan ibadah puasa. Untuk itu, jika orang sakit jantung ingin tetap berpuasa, berikut adalah tipsnya.

Menurut ahli jantung, Dr Muhammad Munawar, mereka yang menderita penyakit jantung, baik gangguan pada jantung maupun pembuluhnya, memang berisiko kematian. Namun, dengan pengobatan, terapi, dan tindakan tertentu yang tepat, seorang pasien jantung bisa saja terbebas dari penyakitnya asalkan tekun dalam menjalani terapi dan berolahraga.
Pada bulan Ramadhan, dokter Muhammad menyarankan  para pasien penyakit jantung bisa saja mengikuti puasa dengan tanpa masalah. Mereka bisa menjalani ibadah dengan normal seperti biasa, tentu tetap memperhatikan pengobatan yang dijalaninya. "Tak ada masalah bagi penderita penyakit jantung untuk menjalani ibadah puasa," katanya

Pada bulan suci ini, kegiatan ibadah juga semakin meningkat. Menurut dia, tak ada perlakuan khusus bagi mereka yang mengalami penyakit jantung dalam meningkatkan aktivitas ibadah mereka pada bulan Ramadhan. "Aktivitas itu malah membantu mereka sebagai bagian dari exercise (olahraga)."

Untuk menjalankan ibadah puasa, kata Munawar, para pasien penyakit jantung tak perlu melakukan sesuatu yang khusus. Bila pasien itu diwajibkan menjalani pengobatan dengan oral (obat minum), obat itulah yang harus tetap diminum secara rutin dan tak ditinggalkan selama berpuasa.

"Pasien penyakit jantung jarang diberikan obat, hanya beberapa kasus, seperti gagal jantung. Namun, ada beberapa pilihan yang bisa ditempuh oleh pasien untuk obatnya. Ini bisa dikonsultasikan kepada dokternya," jelas Munawar.

Pilihan-pilihan yang dimaksud pakar aritmia ini adalah meminta dokter untuk memberikan obat yang rutinitas meminumnya dikurangi. Misalnya, pasien diberikan obat yang rutin diminum tiga kali sehari. Khusus dalam bulan puasa, pasien bisa meminta agar dokter memberikan obat yang rutinitas meminumnya hanya sekali sehari.

"Namun, kalau pasiennya mendapatkan obat yang tiga kali sehari, dia bisa mengatur waktu minumnya yang tidak mengganggu jadwal berpuasa."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar